RAHASIANYA MARIFATULLAH DAN MARIFATULRASUL
(Intisari Ajaran Ilmu
Laailaaha illallahu Muhammadur Rasulullah)
RAHASIA MAKRIFAT 13 : RAHASIANYA MENGENAL ZAT ALLAH DAN ZAT RASULULLAH
Ada pun makrifat itu rahsianya ialah mengenal Zat Allah dan Zat
Rasulullah,oleh kerana itulah makrifat dimulakan:-
1. Makrifat diri yang zahir.
2. Makrifat diri yang bathin.
3. Makrifat Tuhan.
APA GUNA MAKRIFAT?
Ada pun guna makrifat kerana mencari HAKIKAT iaitu
mengenal yang Qadim dan mengenal yang baru sebagaimana dalil
"AWALUDDIN
MAKRIFATULLAH"
artinya: Awal agama mengenal Allah.
Maksudnya mengenal yang mana Qadim dan yang mana baru serta dapat mengenal yang
Qadim dan yang baru,maka dapatlah membedakan diantara Tuhan dengan hamba.(allah adalah allah dan mahluq adalah mahluq)
BAITULLAH KALBU MUKMININ
Sesungguhnya hati ini sewaktu bayi sehingga aqil baliq
diibaratkan bunga yang sedang menguntum,tidak ada seekor ulat atau kumbang yang
dapat menjelajahnya! apabila dewasa (aqil baliq) maka hati itu ibaratkan bunga
yang sedang mengembang,maka masuklah ulat dan kumbang menjelajah bunga itu!
Sesungguhnya amalan makrifat dan zikir yang dibaiah itu adalah untuk
membersihkan hati agar dapat menguntum semula seperti hati kanak-kanak yang
suci-bersih!
Hati ini juga seperti satu bekas menyimpan gula yang tertutup rapat dan dijaga
dengan baik! sekiranya tutup itu tidak jaga dengan baik atau tutupnya sudah
rosak,maka masuklah semut hitam yang sememangnya gula itu makanannya! Maksudnya bagaimana orang yg tidak makrifat kepada allah bisa beribadah
kepadanNya,sementara iblis masih bertengger di hati dan pikiranya. Ingat iblis
umurnya milyaran tahun dan bisa bercakap2 dan nego dengan allah, maka manusia
biasa bila tidak menerima pancaran ilmu dari para ahlullah yang warasatul
rasullullah wa anbiya bagaimana nasib amalannya ?!
JIHADUL AKBAR
Peperangan yang lebih besar dari perang UHUD, KHANDAK
dan lain-lain peperangan ialah "Peperangan dalam diri sendiri
(Hati)", setiap saat denyut jantung ku ini, aku akan terus
berperang.Sesungguhnya iblis itu menanti saat dan ketika untuk merusakkan anak
Adam !Sekiranya aku tidak ada bersenjata (zikir), yg sudah ber chanel dari para arwahul muqadas
dari para ahlullah hancur binasa tidak mengenal dat wajibul wujud!Keluar masuk nafas anak Adam adalah zikir! 6,666 sehari semalam nafas keluar
dan masuk, sekiranya anak Adam tidak bersenjata, pasti ia celaka dan tertipu. Ingat allah berfirman barang
siapa yang memasuki bentengku dia aman!
ASAL USUL
MAKRIFAT
Rasulullah SAW mengajar kepada sahabatnya Saidina Ali
Karamullah.Saidina Ali Karamullah mengajar kepada Imam Abu Hassan Basri.Imam
Abu Hassan Basri mengajar kepada Habib An Najmi.Habib An Najmi mengajar kepada
Daud Attaie.Daud Attaie mengajar kepada Maaruf Al Karhi.Maaruf Al Karhi
mengajar kepada Sirris Sakatari.Sirris Sakatari mengajar kepada Daud
Assakatar.Daud Assakatar mengajar kepada Al Junidi. Maka Al Junidi yang
terkenal sebagai pengasas MAKRIFAT.Maka pancaran makrifat itu dari empat sumber
iaitu:
1. Pancaran daripada sumber SULUK yang dinamakan
Makrifat Musyahadah.
2. Pancaran daripada sumber KHALUAT yang dinamakan
Makrifat Insaniah.
3. Pancaran daripada Inayah yang
dinamakan ROHANI.
4. Pancaran daripada Pertapaan yang dinamakan JIRIM.
Maka dari sumber amalan itulah terbit makrifat yang tinggi dan mempunyai rahsia
yang sulit.
API MARIFATULLAH
Dengan berlindung kepada Allah Swt,
Pencetusan Api Ma’rifattullah dalam kalimah “ALLAH” saya awali.
Syahdan, nama Allah itu tidak akan pernah dapat dihilangkan, sebab nama Allah
itu akan menjadikan Zikir bagi para Malaikat, Zikir para burung, Zikir para
binatang melata, Zikir tumbuh-tumbuhan dan Zikir dari Nasar yang 4 (tanah, air,
angin dan api) serta zikir segala makhluk yang ada pada 7 lapis langit dan 7
lapis bumi, juga zikir makhluk yang berdiam diantara langit dan bumi.
(buka…..Al-Qur’an, Surah At-thalaq, ayat 1).
Adapun zikir para makhluk Allah yang kami sebutkan tadi tidaklah sama logatnya,
dan tidak sama pula bunyi dan bacaannya. Tidak sedikit para akhli Sufi dan para
wali-wali Allah yang telah mendengar akan bunyi zikir para makhluk itu, sungguh
sangat beraneka ragam bunyinya.
Dalam Kitab Taurat, nama Zat yang maha Esa itu ada 300 banyaknya yang ditulis
menurut bahasa Taurat, dalam Kitab Zabur juga ada 300 banyaknya nama Zat yang
maha esa itu yang ditulis dengan bahasa Zabur.
Dalam Kitab Injil juga ada 300 banyaknya nama Zat yang Esa itu yang ditulis
dengan bahasa Injil, dan dalam Kitab Al-Qur’an juga ada 99 nama Zat yang esa
itu ditulis dalam bahasa Arab. Jika kita berhitung maka dari keempat kitab itu
yang ditulis berdasarkan versinya, maka akan ada 999 nama bagi zat yang maha
esa itu, dari jumlah tersebut maka yang 998 nama itu, adalah nama dari Sifat
Zat yang maha Esa, sedangkan nama dari pada Zat yang maha esa itu hanya satu
saja, yaitu “ ALLAH ”. dan rahasia tertinggi dari ismul dzat adalah ismul
khabir (asmaul jinsi/asma ke100)
Diterangkan didalam Kitab Fathurrahman, berbahasa Arab, yaitu pada halaman 523.
disebutkan bahwa nama Allah itu tertulis didalam Al-Qur’an sebanyak 2.696
tempat.
Apa kiranya hikmah yang dapat kita ambil mengapa begitu banyak nama Allah, Zat
yang maha Esa itu bagi kita…?
Allah, Zat yang maha esa, berpesan :
“ Wahai Hambaku janganlah kamu sekalian lupa kepada namaku “
Maksudnya : Allah itu namaku dan Zatku, dan tidak akan pernah bercerai, Namaku
dan Zatku itu satu.
Allah Swt juga telah menurunkan 100 kitab kepada para nabi-nabinya, kemudian
ditambah 4 kitab lagi sehingga jumlah keseluruhan kitab yang telah
diturunkan-Nya berjumlah 104 buah kitab, dan yang 103 buah kitab itu rahasianya
terhimpun didalam Al-Qur’annul karim, dan rahasia Al-Qur’annul karim itu pun
rahasianya terletak pada kalimah “ALLAH”.
Begitu pula dengan kalimah La Ilaha Ilallah, jika ditulis dalam bahasa arab ada
12 huruf, dan jika digugurkan 8 huruf pada awal kalimah La Ilaha Ilallah, maka
akan tertinggal 4 huruf saja, yaitu Allah.
Ma’na kalimah ALLAH itu adalah sebuah nama saja, sekalipun digugurkan satu
persatu nilainya tidak akan pernah berkurang, bahkan akan mengandung ma’na dan
arti yang mendalam, dan mengandung rahasia penting bagi kehidupan kita selaku
umat manusia yang telah diciptakan oleh Allah Swt dalam bentuk yang paling
sempurna.
ALLAH jika diarabkan maka Ia akan berhuruf dasar Alif, Lam diawal, Lam diakhir
dan Ha. Seandai kata ingin kita melihat kesempurnaannya maka
gugurkanlah satu persatu atau huruf demi hurufnya.
• Gugurkan huruf pertamanya, yaitu huruf Alif (ا ),
maka akan tersisa 3 huruf saja dan bunyinya tidak Allah lagi tetapi akan
berbunyi Lillah, artinya bagi Allah, dari Allah, kepada Allahlah kembalinya
segala makhluk.
• Gugurkan huruf keduanya, yaitu huruf Lam awal (ل ),
maka akan tersisa 2 huruf saja dan bunyinya tidak lillah lagi tetapi akan
berbunyi Lahu.
Lahu Mafissamawati wal Ardi, artinya Bagi Allah segala apa saja yang ada pada
tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi.
• Gugurkan huruf ketiganya, yaitu huruf Lam akhir ( ل),
maka akan tersisa 1 huruf saja dan bunyinya tidak lahu lagi tetapi Hu, Huwal
haiyul qayum, artinya Zat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.
Kalimah HU ringkasnya dari kalimah Huwa, sebenarnya setiap kalimah Huwa,
artinya Zat, misalnya :
Qul Huwallahu Ahad., artinya Zat yang bersifat kesempurnaan yang dinamai Allah.
Yang dimaksud kalimah HU itu menjadi berbunyi AH, artinya Zat.
Bagi sufi, napas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal
bathin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kalimah ALLAH, kebawah
tiada berbatas dan keatas tiada terhingga.
Perhatikan beberapa pengguguran – pengguguran dibawah ini :
Ketahui pula olehmu, jika pada kalimah ALLAH itu kita gugurkan Lam (ل ) pertama dan Lam (ل )
keduanya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (dipangkal
dan diakhir), yaitu huruf Alif dan huruf Ha (dibaca AH).
Kalimah ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak
dibaca lagi dengan nafas keatas atau kebawah tetapi hanya dibaca dengan titik.
Kalimah AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri 2 huruf, artinya dalam
bahasa disebutkan INTAHA (Kesudahan dan keakhiran), seandai saja kita berjalan
mencari Allah tentu akan ada permulaannya dan tentunya juga akan ada
kesudahannya, akan tetapi kalau sudah sampai lafald Zikir AH, maka sampailah
perjalanan itu ketujuan yang dimaksudkan. (Silahkan bertanya kepada akhlinya)
Selanjutnya gugurkan Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan gugurkan huruf
akhirnya, yaitu huruf HA, maka akan tersisa 2 buah huruf ditengahnya yaitu
huruf LAM pertama (Lam Alif) dan huruf LAM kedua ( La Nafiah). Qaidah para sufi
menyatakan tujuannya adalah Jika berkata LA (Tidak ada Tuhan), ILLA (Ada
Tuhan), Nafi mengandung Isbat, Isbat mengandung Nafi tiada bercerai atau
terpisah Nafi dan Isbat itu.
Selanjutnya gugurkan huruf LAM kedua dan huruf HU, maka yang tertinggal juga
dua huruf, yaitu huruf Alif dan huruf Lam yang pertama, kedua huruf yang
tertinggal itu dinamai Alif Lam La’tif dan kedua huruf itu menunjukkan Zat
Allah, maksudnya Ma’rifat yang sema’rifatnya dalam artian yang mendalam, bahwa
kalimah Allah bukan NAKIRAH, kalimah Allah adalah Ma’rifat, yakni Isyarat dari
huruf Alif dan Lam yang pertama pada awal kalimah ALLAH.
Gugurkan tiga huruf sekaligus, yaitu huruf LAM pertama, LAM kedua, dan HU maka
tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf Alif
(Alif tunggal yang berdiri sendirinya).
Berilah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan
depan, maka akan berbunyi : A.I.U dan setiap berbunyi A maka dipahamhan Ada Zat
Allah, begitu pula dengan bunyi I dan U, dipahamkan Ada Zat Allah dan jika
semua bunyi itu (A.I.U) dipahamkan Ada Zat Allah, berarti segala bunyi/suara
didalam alam, baik itu yang terbit atau datangnya dari alam Nasar yang empat
(Tanah, Air, Angin dan Api) maupun yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk
Ada Zat Allah.
Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan terbit dari apa saja kesemuanya
itu berbunyi ALLAH, nama dari Zat yang maha Esa sedangkan huruf Alif itulah
dasar (asal) dari huruf Arab yang banyaknya ada 28 huruf.
Dengan demikian maka jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan kita telah
melihat 28 huruf yang ada. Lihat dan perhatikan sebuah biji pada
tumbuh-tumbuhan, dari biji itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting,
dahan dan buahnya.
Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah.
Pandang yang satu kepada yang banyak dan pandang yang banyak kepada yang satu
maka yang ada hanya satu saja yaitu satu Zat dan dari Zat itulah datangnya Alam
beserta isinya.
Al-Qur’an yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun kedalam Suratul Fatekha,
dan Suratul Fatekha itu akan terhimpun pada Basmallah, dan Basmallah itupun
akan terhimpun pada huruf BA, dan huruf BA akan terhimpun pada titiknya
(Nuktah). Jika kita tilik dengan jeli maka titik itulah yang akan menjadi
segala huruf, terlihat banyak padahal ia satu dan terlihat satu padahal ia
banyak.
Selanjutnya Huruf-huruf lafald Allah yang telah digugurkan maka tinggallah
empat huruf yang ada diatas lafald Allah tadi, yaitu huruf TASYDID (bergigi
tiga, terdiri dari tiga huruf Alif) diatas Tasydid adalagi satu huruf Alif.
Keempat huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka wajib bagi
kita untuk mentauhidkan Asma Allah, Af’al Allah, Sifat Allah dan Zat Allah.
Langkah terakhir gugurkan keseluruhannya, maka yang akan tinggal adalah kosong.
LA SAUTUN WALA HARFUN, artinya tidak ada huruf dan tiada suara, inilah kalam
Allah yang Qadim, tidak bercerai dan terpisah sifat dengan Zat.
Tarku Mayiwallah (meninggalkan selain Allah) Zat Allah saja yang ada.
La Maujuda Illallah (tidak ada yang ada hanya Allah).
Sembilan kali sudah kita menggugurkan kalimah Allah, seandainya juga belum
dapat dipahami maka tanyakanlah kepada akhlinya.
Untuk memahami ilmu yang telah diuraikan diatas maka murid
harus mengetahui praktek ilmunya kunci
hakikat tasjid muhamad dan
praktek assolatu daimul haq/sollat tajali. Sehingga mencapai maqom puji qadimul qadim ! dengan syarat puasa selama 10 hari dan menerima
baiat,tawajuh dan rabitah nurmuhamad. Inilah ilmu rahasia para waliyullah
,ahllusufah, mursyid kamil dan rahasia segala ilmu tarikat sufi. Dan setiap
calon murid memasuki tarikat disini tidak mudah diterima kecuali ada
haqnya..bila ada haknya akan kami bimbing dengan ikhlas dan ridho.
TB. Anur Muhamad Alhaddad